Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 11 April 2010

BESYUKUR SETIAP SAAT

Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali saya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bias 50 sampai 100 kali, bisa jadi lebih, karena tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan terima kasih sampai puluhan lai dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Bahkan hal-hal yang negative sealipun pasti ada positifnya, karena tidak ada setengah lingkaran “yin” yang harus seratus persen putih dan tidak ada lingkaran “yang” yang seluruhnya hitam. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
Dengan segala sesuatu mengingat kelimpahan kita. Otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini, termasuk presepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan Anda perlu mengucapkan terima kasih dan bersyuklur berpuluhpuluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin itu lagi pendapat Anda. Sekali lag bahwa ini tidak mengajarkan Anda untuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala factor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan dating dengan sendirinya bagaikan aru sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib Anada akan berubah dalam sekejap. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.
“Terima kasih” tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja merupakan megnit yang bias membantu Anda dakm memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keragu-raguan dan kengganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam skala dan fekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niatan Anda untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri.
Amin…

I'm Anggry

JohN Cena

ST_TWELEP P.U.S.P.A